UGM Memperbesar Kuota Pelajar Lokal untuk Masuk Pendidikan Dokter Program Internasional

Fakultas Kedokteran (FK) UGM berencana akan memperbesar jumlah akses pelajar lokal ke Pendidikan Dokter jalur Program Internasional. Hal tersebut dilakukan berkaitan dengan semakin ketatnya persaingan lulusan SMA untuk masuk pendidikan dokter lewat jalur Ujian Masuk Universitas Gadjah Mada (UM-UGM) dan Seleksi Nasional Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Demikian dikatakan Dekan Fakultas Kedokteran (FK) UGM, Prof. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D., kepada wartawan usai menghadiri perayaan Dies Natalis ke-63 FK UGM di Auditorium FK UGM, Kamis (5/3).

Persaingan masuk ke Pendidikan Dokter FK UGM cukup ketat. Jatah satu kursi diperebutkan hingga 144 orang. Meski demikian, dalam upaya mempertahankan berbagai predikat dan prestasi yang disandang, FK UGM tetap mempertahankan jumlah mahasiswa yang diterima sama dengan tahun sebelumnya. “Fakultas Kedokteran akan memperbesar jumlah mahasiswa dari Indonesia untuk bisa ikut dalam Program Internasional,” kata Ghufron.

Ia membandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah pendaftar dari berbagai skema penerimaan mahasiswa tahun 2008 meningkat hingga satu setengah kali. Untuk jalur UM-UGM, setiap calon mahasiswa pendidikan dokter harus berkompetisi dengan 144 lainnya. Sementara untuk jalur SNMPTN, satu orang bersaing dengan 79 calon.

“Jika dilihat dari tingkat selektivitas calon mahasiswa yang masuk, ketatnya kompetisi ternyata tidak pernah menyurutkan minat lulusan SMA untuk mengenyam pendidikan dokter,” ujar Ghufron. Ketatnya sistem seleksi memberi dampak input yang sangat signifikan. Karena dari tingkat kompetisi yang tinggi, diperoleh putra-putri terbaik yang akan menjadi generasi penuh optimisme.

Dalam pidato Laporan Dekan 2008 yang disampaikan Ghufron sebelumnya, disebutkan jumlah keseluruhan mahasiswa yang menempuh program pendidikan dokter di FK UGM adalah 1.143 orang dan 389 orang di antaranya peserta Program Internasional.

Untuk Program Internasional tahun 2008, peminat dari Malaysia meningkat satu setengah kali dibanding tahun sebelumnya. “Ini juga menjadi salah satu bukti bahwa mutu FK UGM di tingkat global, paling tidak di tingkat ASEAN semakin diakui,” tutur Ghufron menutup pembicaraan. (Humas UGM/Gusti Grehenson)