Tuesday, March 10, 2009

Puncak Dies ke-61 FKG: Mengkaji Peran Biomaterial di Bidang Kedokteran Gigi

Saat ini terjadi booming penggunaan bahan alami yang berasal dari tanaman (herbal). Produk herbal di Indonesia kini telah mencapai puluhan ribu. Produk tersebut dikenal luas oleh masyarakat sebagai jamu. Pada umumnya, penggunaan herbal atau jamu dilakukan dengan pendekatan berbasis bukti empirik secara turun temurun. Agar produk herbal dapat diterima sebagai biomaterial, pengembangan produk herbal selayaknya dilakukan dengan pendekatan akademik (scientific), yakni dengan mengedepankan bukti dari penelitian ilmiah (evidence based), baik melalui uji preklinik maupun klinik.

"Produk herbal atau jamu pada umumnya terdiri dari beberapa komponen yang dicampur. Karakteristik produk herbal tersebut mungkin mengalami perubahan sebelum, sesaat, dan setelah pencampuran," ujar Dr. drg. Siti Sunarintyas, M.Kes. pada puncak acara Dies ke-61 Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UGM, Kamis (5/3).

Menurutnya, karakteristik material dengan sifat fisik perlu diperhatikan sebelum proses pencampuran. Produk herbal yang mengandung enzim, misalnya papain yang berasal dari getah buah pepaya, aktinidin pada buah kiwi, bromelin pada buah nanas, akan mengalami penurunan aktivitas enzim jika disimpan dalam lemari pendingin.

Dalam orasi ilmiah bertema "Peran Ilmu Biomaterial dalam Pengembangan Bahan Alami di Bidang Kedokteran Gigi", Siti Sunarintyas menyampaikan karakteristik perlu diperhatikan saat pencampuran dan manipulasi, terutama yang berhubungan dengan sifat kimia. Produk yang mengandung lebih dari dua komponen perlu pencampuran yang merata. Kemudahan pencampuran tergantung pada faktor afinitas komponen, viskositas, suhu ambang, dan metode pencampuran. "Karakteristik material yang perlu diperhatikan setelah pencampuran terutama berkaitan dengan sifat biologi. Aspek kesuaian material dengan jaringan tubuh perlu perhatian yang seksama," lanjutnya.

Untuk dapat digunakan sebagai biomaterial di dalam rongga mulut, suatu material harus memenuhi persyaratan tertentu yang berkaitan dengan sifatnya. Persyaratan untuk sifat fisik di antaranya adalah material yang digunakan bersifat sebagai isolator yang sama dengan gigi. Persyaratan mekaniknya, antara lain, biomaterial di dalam rongga mulut bersifat kuat dan stabil dalam menahan tekanan pengunyahan tanpa terjadi kerusakan.

"American National Standarts Institute (ANSI) dan American Dental Association (ADA) mensyaratkan ketahanan biomaterial yang berhubungan dengan sifat stabilitas kimia, yaitu biomaterial di dalam rongga mulut idealnya bersifat tidak larut oleh cairan mulut, tidak mudah terkorosi, dan tidak mengeluarkan konstituen toksik dalam cairan rongga mulut," tuturnya.

Dalam acara tersebut, Dekan FKG UGM, Prof. Dr. drg. Iwa Sutardjo R.S., S.U., Sp.KGA(K), juga menyampaikan laporannya. Sepanjang tahun 2008 penyelenggaraan kegiatan proses pendidikan di fakultas berjalan lancar dan dinamis serta menuju pada perubahan yang diharapkan. Dalam upaya mencetak lulusan FKG yang memenuhi kompetensi sebagai dokter sebagaimana tertuang dalam kurikulum, baik dalam aspek afektif, kognitif, maupun psikomotor, telah dilakukan berbagai pendekatan.

"Pendekatan Student Center Learning (SCL) dalam proses belajar mengajar merupakan prioritas utama untuk mencapai tujuan, sebagaimana yang kita harapkan bersama. Oleh karena itu, di awal tahun 2009/2010 diharapkan semuanya sudah melaksanakan pendekatan ini dengan penuh tanggung jawab," kata Dekan. (Humas UGM)

No comments:

Post a Comment

Search Web Here :

Google
Hope all visited can search anything in "Goole Search" above. click button BACK" in page search)