Tuesday, March 17, 2009

UGM Desak Calon Legislator di Lembaga Wakil Rakyat Harus Bermoral dan Cakap

UGM mendesak para calon legislator dari semua parpol peserta Pemilu 2009 mempersiapkan kualitas diri yang memadai. Kualitas diri terkait dengan moral dan kecakapan ketika terpilih menjadi wakil rakyat, baik di tingkat pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota. Sekurang-kurangnya ada lima kriteria yang harus dipenuhi. Kriteria-kriteria yang dimaksud adalah harus memiliki integritas moral, pengetahuan yang memadai tentang keindonesiaan, kecakapan penalaran, pengetahuan umum, dan keterampilan teknis legislatif.

Demikian disampaikan perwakilan dosen UGM yang terdiri dari Prof. Ir. Wahyudi Budi Sediawan, S.U., Ph.D. (Fakultas Teknik), Prof. Dr. Ir. Siti Muslimah Widyastuti, M.Sc. (Fakultas Kehutanan), Prof. Etty Indriati, Ph.D. (Guru Besar Fakultas Kedokteran), Dr. Purwanto, S.U., M.Phil. (Fakultas Isipol), Dr. Supama, M.Si. (Fakultas MIPA), dan Drs. Djoko Pitoyo (Fakultas Filsafat). Pernyataan dibacakan Drs. Djoko Pitoyo di Ruang Sidang Majelis Guru Besar (MGB) Kantor Pusat UGM, Rabu (11/3).

Didampingi oleh Prof. Ir. Wahyudi Budi Sediawan, S.U., Ph.D., Dr. Purwanto, S.U., M.Phil., dan Dr. Supama, M.Si., Drs. Djoko Pitoyo menyatakan perkembangan partisipasi politik terutama minat untuk menjadi wakil rakyat tidak diikuti dengan kualitas diri partisipan secara memadai. Akibatnya, rakyat sering dikecewakan dengan rendahnya kinerja dan bahkan perilaku yang tidak terpuji para anggota legislatif.

“Kekecewaan rakyat itu lama kelamaan dapat berkembang ke arah pesismisme, bahkan lebih berbahaya lagi mengujung hingga ke apatisme politik,” ujar Djoko.

Sinyalemen sejumlah pihak yang menangkap gejala pembesaran golput pada pemilu mendatang merupakan indikasi bahwa apatisme politik sedang tumbuh subur. Keadaan ini sungguh memprihatinkan jika tidak ingin disebut telah sampai ke taraf mencemaskan.

Idealnya lembaga-lembaga perwakilan rakyat kelak diisi oleh para wakil rakyat yang memiliki sekurang-kurangnya lima kriteria yang telah disebutkan. Di samping itu, diperlukan juga lembaga independen yang andal sebagai pembuat instrumen dan pelaksana seleksi bagi para calon anggota legislatif.

“Dengan adanya lembaga independen ini, bila si calon kelak terpilih, ia akan menjadi wakil rakyat yang bermoral, cakap, dan terampil menjalankan tugas-tugasnya sebagai legislator yang andal,” lanjut Djoko.

Namun, apabila pembentukan lembaga independen sulit direalisasikan dalam waktu dekat, para calon legislator seharusnya mempunyai tekad dan upaya sungguh-sungguh untuk meningkatkan kualitas diri dengan belajar sepanjang hayat.

“Perilaku belajar sepanjang hayat diharapkan berimbas pada masyarakat luas sehingga bangsa Indonesia akan menjadi masyarakat pembelajar,” tutur Djoko. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

No comments:

Post a Comment

Search Web Here :

Google
Hope all visited can search anything in "Goole Search" above. click button BACK" in page search)