Pemutihan gigi atau bleaching saat ini telah menjadi tren di
masyarakat. Keinginan untuk menghilangkan warna gigi yang kusam semakin
banyak dilakukan untuk menunjang penampilan dan meningkatkan kepercayaan
diri.
Proses bleaching pada umumnya menggunakan bahan
kimia seperti hidrogen peroksida dan karbamid peroksida. Namun,
bahan-bahan kimia tersebut mempunyai efek samping yang membahayakan
kesehatan apabila tidak digunakan dengan tepat. Sejumlah efek samping
yang acap kali muncul antara lain gusi menjadi sensitif dan mudah
berdarah, terjadi gangguan pengecapan pada lidah, serta perubahan
permukaan lapisan terluar gigi. “Bahkan dapat memunculkan efek
karsinogenik atau pemicu kanker,” kata Dyah Anindya Widyasrini,
mahasiswi FKG UGM, Rabu (17/6) di kampus setempat.
Melihat
kondisi tersebut Dyah bersama dengan tiga rekannya dari FKG yakni Dimar
Pangestika Sari, Onni Fitriani Solikhah, dan Enggardini Rachma Hakim
berupaya mengembangkan sebuah formula baru untuk pemutih gigi dengan
menggunakan bahan alami sehingga minim menimbulkan efek samping. Mereka
memanfaatkan buah stroberi sebagai bahan utama untuk pemutihan gigi.
“Stroberi mengandung asam elagat yang dapat membantu mencerahkan warna
gigi,”terangnya.
Disamping menggunakan stroberi sebagai bahan
aktif dalam proses pemutihan gigi, mereka juga memakai bahan lain yakni
baking soda. Kedua bahan ini telah banyak digunakan masyarakat sebagai
pemutih gigi secara terpisah. “Masyarakat sudah banyak yang memakai
stroberi dan baking soda sebagai home bleaching, tetapi cara penggunaanya belum sesuai dengan prosedur bleaching yang seharusnya,” jelas Onni menambahkan.
Karenanya
mereka berupaya mengkombinasikan stroberi dan baking soda menjadi gel
pemutih gigi. Gel dibuat hingga menghasilkan PH netral untuk menghindari
rusaknya jaringan keras gigi. “Bahan pemutih gigi tidak boleh bersifat
asam karena dapat merusak jaringan keras gigi,”ujar Onni.
Gel
pemutih gigi yang diberinama Berrybleach ini telah di uji secara in
vitro di laboratorium dan menunjukkan bahwa gel tersebut terbukti
efektif mengembalikan warna alami dari gigi. “ Namun kedepan perlu
dilakukan uji lanjutan untuk mengetahui efek samping terhadap jaringan
keras maupun jaringan lunak pendukung gigi,” pungkasnya. (Humas UGM/Ika)
No comments:
Post a Comment