Berbeda dengan Hikapel, melon Tacapa
memiliki ukuran yang besar dengan berat rata-rata berkisar antara 1,7
sampai dengan 3,2 kg. Melon Tacapa memiliki warna kulit hijau gelap
untuk Tacapa Green Black dan Putih keperakan untuk Tacapa Silver serta warna daging buah kuning kehijauan. Melon ini memiliki sejumlah keunggulan yaitu tahan terhadap jamur tepung penyebab powdery mildew dan potensial untuk dikembangkan di lahan kritis karst dalam upaya konservasi lahan.
“Melon ini dapat dibudidayakan
menggunakan media tanam abu vulkanik,” tutur peneliti melon UGM, Dr.
Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc, Kamis (25/6).
Ia menambahkan ketahanan
melon Tacapa khususnya terhadap jamur tepung dapat meminimalisir
penggunaan pestisida selama proses penanaman sehingga memperkecil
kemungkinan adanya residu pestisida dalam buah melon. Biasanya, untuk
mendapatkan hasil panen yang bagus tidak sedikit petani melon
menggunakan pestisida untuk mencegah kerusakan atau pembusukan pada
tanaman. Menurut Budi penggunaan pestisida pada komoditas pertanian yang
berlebihan menimbulkan potensi bahaya bagi kesehatan petani dan
konsumen.
“Akibat mengkonsumsi
produk hortikultura yang mengandung residu pestisida, maka konsumen
dapat terkena gangguan kesehatan seperti kanker, Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) pada anak, gangguan sistem saraf dan melemahkan sistem kekebalan tubuh,” papar dosen Fakultas Biologi itu.
Budi menjamin melon
rakitannya ini minim residu pestisida dan bebas ethrel. Melon Tacapa
tidak membutuhkan intensitas penyemprotan fungisida yang tinggi karena
sudah memiliki gen ketahanan terhadap jamur tepung.
Seperti diketahui,
secara alami tumbuhan menghasilkan etilen pada proses respirasi buah,
daun dan jaringan lainnya di dalam tanaman, sehingga hormon ini dapat
mempercepat pemasakan buah. Saat ini etilen hasil sintetis (buatan
manusia) banyak yang beredar dan diperdagangkan bebas dalam bentuk
larutan ethrel. Ethrel inilah yang dalam praktik sehari-hari banyak
digunakan oleh petani melon untuk mempercepat proses pemasakan buah.
Melon Tacapa memiliki
daya simpan yang cukup lama, yaitu 15 sampai dengan 30 hari. Proses
pemasakan yang alami dan warna daging buah melon Tacapa yang menarik
membuat melon ini tidak memerlukan ethrel untuk mempercepat proses
pemasakan sebagaimana yang umumnya terjadi pada melon varietas lainnya.
Penggunaan ethrel pada melon dapat mengurangi lamanya daya simpan dan
dapat mengecewakan pembeli karena terkecoh oleh warna yang menarik
tetapi buah melonnya sendiri kurang umur (kurang masak) sehingga rasanya
tidak manis. (Humas UGM/Satria)
No comments:
Post a Comment