Monday, May 11, 2015

Produksi Kedelai Nasional Masih Rendah

Selain beras dan jagung, kedelai merupakan salah satu komoditi pangan utama di Indonesia. Kebutuhan terhadap komoditas kedelai ini terus meningkat dari tahun ke tahun karena mempunyai banyak fungsi, baik sebagai bahan pangan utama, pakan ternak, maupun sebagai bahan baku industri skala besar hingga kecil atau rumah tangga.

Menurut Dr. Dudik Harnowo dari Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi, rata-rata kebutuhan kedelai setiap tahun mencapai 2,2 juta. Sayangnya, produksi kedelai dalam negeri belum mampu memenuhi permintaan secara baik.

“Produksi kedelai dalam negeri baru mampu memenuhi kebutuhan sekitar 30% dan setidaknya 70% harus impor,” papar Dudik pada Seminar Nasional Agribisnis Kedelai: Antara Swasembada dan Kesejahteraan Petani di Fakultas Pertanian UGM, Kamis (7/5).

Dudik mencontohkan tahun 2013 produksi kedelai dalam negeri hanya mencapai 779.992 ton atau 33,9% dari total kebutuhan yang mencapai 2,2 juta ton sehingga kekurangannya sekitar 1,4 juta ton. Sementara tahun 2014 produksi kedelai mencapai 921.336 ton. Di sisi lain, peluang peningkatan produksi kedelai di dalam negeri masih terbuka lebar, baik melalui peningkatan produktivitas maupun perluasan areal tanam.

“Produksi kedelai di tingkat petani sebenarnya masih bisa ditingkatkan melalui inovasi teknologi, strategi peningkatan produktivitas dan areal tanam,” imbuhnya.

Dosen Fakultas Pertanian UGM, Prof. Dr. Ir. Masyhuri melihat selain terbatasnya lahan, teknologi bercocok tanam petani juga kurang baik. Kurang lebih 20% petani tidak menggunakan pupuk dan 31% yang menggunakan pupuk organik dan anorganik.

“Belum jika kita bicara tentang modal minim untuk produksi hingga pemasaran hasil,” kata Masyhuri.
Melihat kondisi tersebut Masyhuri menilai perlu peningkatan daya saing dan kesejahteraan petani maupun peningkatan produksi. Beberapa langkah yang bisa dilakukan yaitu perluasan lahan, teknologi budidaya dan akses penjaminan usaha.

Senada dengan Masyhuri, dosen Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Prof. Dr. Ir. Mary Astuti, MS mengatakan bahwa agroindustri kedelai dapat berkembang dengan baik jika didukung oleh petani dan kelompok tani yang melakukan kemitraan dengan industri pangan dan non pangan. Pengembangan industri berbasis kedelai harus didukung oleh pemerintah dengan mempermudah perijinan dan perbaikan infrastruktur. (Humas UGM/Satria)

No comments:

Post a Comment

Search Web Here :

Google
Hope all visited can search anything in "Goole Search" above. click button BACK" in page search)