Dosen STAIN Kudus, Saliyo, S.Ag., M.Si., memperoleh gelar doktor usai
menjalani ujian terbuka program doktor dari Fakultas Psikologi UGM,
Kamis (7/5). Dalam kesempatan tersebut Saliyo mempertahankan disertasi
berjudul “Intensitas Zikir, Religiusitas, Makna Hidup dengan Subjective Well Being Santri Spiritual Tarekat Naqsabandiyah Kholidiyah”.
Dari
penelitian yang dilakukan pria kelahiran Kebumen, 43 tahun silam ini
pada tarekat Naqsabandiyah Kholidiyah di Pondok Pesantren Al-Huda
Kebumen diketahui bahwa intensitas zikir, religiusitas, dan makna hidup
yang dimiliki oleh pengikut tarekat tersebut secara bersama-sama tau
mandiri berpengaruh terhadap pemenuhan fungsi kesejahteraan psikologis
individu berkaitan dengan kehidupan lingkungannya (subjective well being).
Anggota tarekat yang secara teratur dan berkualitas dalam berzikir,
pengalaman agama dan makna hidupnya akan meningkat subjective well
being-nya. “Secara psikologis, kata dia, orang yang baik subjective well
being-nya akah melahirkan rasa tenang, damai, bahagia, dan kualitas
hidup yang lebih baik. Orang itu akan dihiasi dengan sifat pasrah,
ikhlas, ridho, legowo dan selalu bersyukur menjalani hidup,” terangnya.
Saliyo
menyebutkan bahwa anggota tarekat yang melakukan zikir secara intensif,
pengalaman keagamaan yang berkualitas, hidup bermakna dan memiliki
kesejahteraan psikologis serta teratur berolahraga berpengaruh terhadap
kesehatan hidupnya. Hal tersebut terbukti banyak anggota yang memiliki
umur panjang dan sehat.
Menurutnya, pendidikan spiritual tarekat
Naqsabandiyah Holidiyah ini merupakan pendidikan yang positif dan
menyehatkan secara psikologis dan fisiologis dan dapat diterapkan pada
usia dewasa. Sehingga pendidikan spiritual tarekat ini dapat dijadikan
contoh bagi pendidikan lainnya karena mendidik karakter yang menciptakan
peserta didik berakhlak mulia. (Humas UGM/Ika)
No comments:
Post a Comment