Saturday, December 5, 2009

Mahasiswa UGM Sampaikan Orasi Keprihatinan Bangsa dalam 33 Bahasa Daerah

Yogya, KU

Sedikitnya 33 mahasiswa UGM membawakan orasi dalam 33 bahasa daerah, mewakili 33 provinsi seluruh Indonesia. Acara berlangsung Sabtu (21/11) di pelataran KPTU Fakultas Teknik UGM. Mereka menyampaikan orasi keprihatinan terhadap kondisi bangsa dengan dialek bahasa daerah masing-masing. Aksi mahasiswa ini mendapat perhatian dan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI).

Dengan mengenakan jas almamater, satu per satu mahasiswa bergiliran menyampaikan orasi dengan isi yang sama, yang membedakan justru cara penyampaiannya dengan menggunakan bahasa daerah masing-masing, antara lain, bahasa Aceh, Lampung, Bengkulu, Sunda, Madura, Bali, Ambon, Bugis hingga Papua.

Dalam pidato itu, mahasiswa menyampaikan keprihatinannya akan kondisi bangsa. Apabila diterjemahkan, berbunyi: “Bangsa ini merintih, mengaduh atas segala macam belenggu yang menjeratnya. Saatnya bagi kita untuk sedikit demi sedikit menenangkan Ibunda Pertiwi dengan berbuat sebaik-baiknya untuk bangsa. Mari peduli dengan rakyat dengan penyakit bangsa, belajar dan memperbaiki tatanan sekitar kita”. Di bagian lain, “Sejarah Indonesia adalah sejarah kaum muda. Jikalau Arief Rahman Hakiem mengorbankan dirinya, apakah yang hendak kau korbankan untuk bangsamu?”

Kepada wartawan, panitia pelaksana, Agusman, mengatakan kegiatan penyampaian orasi 33 bahasa daerah itu sebagai puncak kegiatan ‘Techno Vaganza’ yang diselenggrakan oleh BEM Fakultas Teknik UGM. “Pihak panitia sengaja mengudang mahasiswa dari berbagai daerah dari 18 fakultas di UGM untuk menyampaikan orasi keprihatinan ini,” ujarnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson

No comments:

Post a Comment

Search Web Here :

Google
Hope all visited can search anything in "Goole Search" above. click button BACK" in page search)