Lestarinya Hutan Wonosadi di Desa Beji, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi DIY, mengundang daya tarik tersendiri bagi KKN PPM UGM. Hutan yang masih dijaga oleh masyarakat sekitar ini menyimpan beberapa koleksi tanaman berusia ratusan tahun. Di puncak Ngenuman yang berada di bagian tengah hutan, masih dapat ditemukan sekitar empat tanaman munggur (asam jawa) berusia ratusan tahun.
Tidak hanya sebatas pada pohon-pohon besar, berbagai jenis anggrek dan pohon lain pun masih dapat dijumpai. Kelestarian hutan ini memberikan manfaat tersendiri bagi warga sekitar. Mereka hampir tidak pernah kekurangan air sebagaimana yang terjadi di masyarakat Gunung Kidul pada umumnya pada saat musim kemarau. Melalui pipa-pipa, sumber air dari Hutan Wonosadi bahkan dapat dialirkan ke rumah-rumah warga.
Menurut Tengku Rasdisyah selaku Koordinator KKN PPM di unit tersebut, Hutan Wonosadi yang berada di atas bukit sesungguhnya menawarkan pemandangan sangat apik. Daerah yang menyimpan cerita mitos mistis itu, menurutnya, memiliki banyak kesenian tradisional yang masih hidup, misalnya musik tradisional gumbeng. "Alat musik ini terbuat dari bambu dan hingga kini masih tetap diminati masyarakat," ujarnya, Jumat (21/8) di kampus UGM.
Terkait dengan KKN yang dilakukan di desa tersebut, Tengku menjelaskan banyak hal yang dapat diperbuat. Salah satunya adalah melakukan pengembangan Wonosadi sebagai desa berbasis ESD (Education for Sustainable Development) dalam pengelolaan biodiversitas (keanekaragaman hayati). Sebagai hasil akhir, tim KKN pun menggelar pameran foto bertajuk "Pesona Wisata Desa Wisata dan Hutan Wonosadi". Pameran yang menampilkan 22 foto ini berlangsung pada 21 s.d. 23 Agustus 2009 di Djendelo Cafe, lantai 2 Toko Buku Toga Mas Gejayan, Yogyakarta.
Swasti Triana C. selaku penanggung jawab kegiatan menuturkan foto-foto yang ditampilkan, antara lain, foto pohon yang mengeluarkan asap berjudul "Misteri di Ngenuman", foto ritual adat masyarakat Wonosadi, dan foto berbagai kerajinan yang dihasilkan warga Wonosadi. Selain untuk mengenalkan potensi Hutan Wonosadi dan masyarakat sekitar, kata Swasti, pameran ini diharapkan dapat menjadi contoh kearifan lokal yang mampu membuat hutan lestari dalam beberapa ratus tahun.
"Di samping itu, banyak usaha kecil dan menengah di daerah Wonosadi yang bisa menjadi daya tarik tersendiri, contohnya kerajinan pot dari batang pohon kelapa. Pot yang dihasilkan Pak Sugimo dari Desa Duren ini terlihat elok dan rupawan," pungkasnya. (Humas UGM)
No comments:
Post a Comment