YOGYAKARTA-Puluhan pakar teknik sipil dunia dijadwalkan akan menghadiri konferensi 1st internasional Sustainable Civil Engineering Structures and Construction Materials pada tanggal 11-13 September 2012 di UGM. Konferensi ini merupakan kerjasama antara Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan UGM dengan Division of Engineering and Policy for sustainable Environment, Faculty of Engineering, Hokkaido University - Japan dan Institute of Concrete Structures and Buildings Materials, Faculty of Civil Engineering, Geo and Environmental Sciences, Karlsruhe Institute of Technology (KIT) - Germany.Salah satu anggota Organizing Committee (OC) konferensi, Ali Awaludin, Ph.D, menuturkan tujuan diadakannya acara ini adalah untuk menyebarluaskan dan mensinergikan berbagai informasi hasil riset ilmiah terbaru serta pencapaian di kalangan Teknik Sipil di seluruh dunia yang terus berkembang.
“Perkembangannya cukup pesat baik dalam hal teknologi maupun material,”ujar Ali, Rabu (15/8).Ali mengakui kemajuan teknik sipil di dunia berkembang cukup pesat dan saat ini tengah fokus pada pembangunan yang berkelanjutan. Untuk itu dalam konferensi itu akan banyak dibahas tentang konsep teknik sipil yang konstruksinya ramah lingkungan, pemanfaatan bahan yang terbarukan, serta bahan yang sudah ada tetapi masih bisa dimanfaatkan kembali.
“Akan banyak dibahas misalnya konstruksi bangunan yang ramah lingkungan maupun pemanfaatan bahan yang bisa didaur ulang,”kata dosen Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan UGM itu.
Pada konferensi yang mengambil tema “Enhancing the role of civil engineering in sustainable environment” itu akan hadir tiga pembicara kunci, yaitu Prof. Harald S Mueller, KIT Jerman, Prof. Bambang Suhendro, UGM, dan Prof. Tamon UEDA, Jepang. Selain ketiga pembicara kunci tersebut, akan hadir invited dan technical paper dari sejumlah institusi dan industri. Total makalah yang akan dipresentasikan sekitar 70-an, dan 25 diantaranya dari luar negeri, seperti dari 13 negara, termasuk Jepang, Jerman, USA, UK, Swiss, Singapore, Taiwan, Thailand, Malaysia, Iran, Pakistan, Macedonia, dan Montenegro.
“Dua hari kegiatan berupa presentasi makalah yang dilanjutkan technical tour ke Balai Konservasi Candi Borobudur pada hari terakhir,”pungkasnya (Humas UGM/Satria AN)